Berita 29 September 2021
Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) menjadi sektor yang paling berkontribusi dalam perekonomian sekaligus sektor paling terdampak di masa pandemi. Agar dapat bertahan dan pulih kembali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan mengadakan pelatihan kewirausahan mandiri UMKM.
Menurut Bupati Yuhronur, pelatihan ini juga bertujuan untuk membangun ekosistem dalam pembinaan UMKM yang berjumlah kurang lebih 300 ribu atau hampir 25-30 persen masyarakat Lamongan sebagai pelaku UMKM.
"Untuk itu kita terus perlu membina ekosistem itu," katanya dalam pelatihan yang mengambil tema "Startegi UMKM Bertahan di Masa Pandemi Covid-19 pada Rabu (29/9) di Aula Pertemuan Gajah Mada Setda Lamongan.
Selama pandemi, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai upaya agar UMKM dapat bertahan, yaitu dengan memperluas pasar UMKM di retail modern, kemudahan dalam perijian dan permodalan serta menciptakan gerakan #AyoBeliProdukLamongan agar perekonomian Lamongan pulih.
"Kita juga akan membangun co-working space sebagai tempat membina ekosistem tersebut, pasarnya kita buat, kualitas produknya akan kita tingkatkan, yang paling penting punya daya saing untuk bersaing dengan produk lainnya," kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Disperindag Lamongan, M. Zamroni, melaporkan bahwa pelatihan ini diikuti 100 peserta yang berasal dari pelaku usaha yang tergabung dalam komunitas usaha di Kabupaten Lamongan yang telah melalui seleksi dari 234 orang pendaftar.
Pelatihan ini bekerjasama dengan retail modern (PT Indomarco Prismatama) dan perbankan di Lamongan (Bank Jatim, Bank Daerah Lamongan, BNI, BRI, dan Bank Mandiri).