Berita 03 November 2021
Bupati Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa reformasi struktural Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perlu dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Melalui pemberdayaan UMKM, peningkatan ketersedian pangan hasil pertanian, perikanan, dan hasil laut serta pengembangan ekonomi kreatif melalui program peningkatan nilai tambah ekonomi kerakyatan menjadi prioritas pembangunan pada APBD 2022.
"Pertumbuhan ekonomi pasca pandemi karena Kabupaten Lamongan bukan hanya harus tumbuh, tapi tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan," jelasnya dalam Rapat Paripurna Hari Pertama Pengantar Nota Keuangan atas Rancangan APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Lamongan, Rabu (3/11).
Selanjutnya, Ia menjelaskan komposisi rancangan APBD, yang mana Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 diperkirakan mencapai Rp 2.946.922.866.811 dengan komposisi PAD secara agregat diproyeksikan Rp 474.781.714.858, Pendapatan transfer diproyeksikan Rp 2.460.673.012.000,62 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan Rp 11.468.139.891.
Belanja daerah dialokasikan sebesar Rp 3.116.922.866.811, sehingga postur rancangan APBD tahun 2022 mengalami defisit Rp 170 Miliyar. Defisit anggaran anggaran akan diatasi melalui kebijakaan pembiayaan netto.
Selain itu, arah kebijakan belanja daerah juga diprioritaskan untuk peningkatan infrastruktur, peningkatan kualitas dan aksesbilitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan produktivitas dan daya saing ketenagakerjaan disertai perluasan kesempatan kerja.
Foto: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kab. Lamongan