Berita 25 Juli 2023
Peringati Hari Keluarga Nasional ke 30, Senin (23/7) di Waduk Gondang, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Lamongan tetapkan seluruh desa sebagai kampung keluarga berkualitas (KB).
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri puncak Harganas Lamongan, keluarga mempunyai peran sangat penting bagi generasi bangsa karena merupakan institusi terkecil dalam pembentukan karakter anak. Melihat hal tersebut Pemkab Lamongan akan terus berupaya memperkuat ketahanan keluarga, salah satunya dengan membentuk kampung keluarga berkualitas (KB) di seluruh wilayah.
"Keluarga adalah madrasah utama dan pertama bagi anak, maka dari itu harus kita dukung ketahanannya agar memenuhi kriteria keluarga berkualitas yakni berasal dari perkawinan yang sah, sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan luas, bertanggung jawab, dan harmonis. Untuk mencapai hal itu Pemkab Lamongan tetapkan 474 desa menjadi kampung keluarga berkualitas (KB)," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes dalam sambutannya.
Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) sendiri merupakan satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.
"Dalam penetapan kampung keluarga berkualitas di Lamongan terdapat 2 tahap, yang pertama menetapkan 111 desa dan pada hari ini disusul 363 desa," terang Kepala Dinas PPKB Kabupaten Lamongan Fida Nuraida pada kegiatan yang mengusung tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Yang Lebih Maju".
Selanjutnya Fida menjelaskan bahwa telah dilakukan lomba kampung keluarga berkualitas tingkat Kabupaten sebagai rangkaian perayaan Harganas. Selama 6 bulan dilakukan penilaian terhadap kriteria profil desa, intervensi, pengembangan desa dan yang menjadi juaranya ialah Desa Balung Tawon Kecamatan Sukodadi. Didalam program kampung keluarga berkualitas juga terdapat program kerja dapur sehat untuk atasi isu stunting.
Program kerja tersebut sejalan dengan pengoptimalan sinergi penurunan angka stunting di Kabupaten Lamongan yang saat ini berada pada angka 27,5%.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman sekolah siaga kependudukan (SSK) bersama Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif dan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan Syamsuri. SSK mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.