Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama jajaran Forkopimda Lamongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di 3 TPS untuk pengecekan langsung kesiapan tempat pemungutan suara (TPS) menjelang pilkada besok hari.
Dalam kunjungannya tiga TPS yang dilakukan peninjauan pada Rabu (27/11/2024) malam, diantaranya yaitu TPS 02 di Gedung PKPRI BUDI LUHUR, jln. Sunan Kalijogo (Ngaglik Barat) RT.01 RW. 3
Kel. Sukorejo, TPS 02 RT.02.RW. 02, Dusun Sawu, Desa Sumberejo, serta TPS 01 RT 08/ RW 03 Dusun Blungkan Desa Sendangrejo.
Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf mengatakan, saat ini distribusi logistik sudah 100 persen di terima masing-masing desa dan kelurahan. Sehingga, peninjauan ini untuk memastikan tidak adanya kendala pada logistik.
“Pendistribusian logistik sudah 100 persen di terima masing-masing desa dan kita cek barangkali ada kekurangan kartu atau kesulitan-kesulitan lain, kita pastikan secara bersama-sama,” jelas Wabup Rouf.
Dalam Pilkada serentak yang dilaksanakan di Lamongan terdapat sebanyak 2.073 TPS yang tersebar di 462 desa dan 12 kelurahan dalam 27 kecamatan. Menurut Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Candra Putra, berdasarkan tingkat kerawanan ada 2.057 TPS kurang rawan, 13 TPS rawan, dan 3 TPS sangat rawan.
Sebagai antisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), peninjauan tersebut sekaligus untuk mengecek kesiapan petugas keamanan dalam menjaga TPS sesuai penugasan.
“Kami dari Polres Lamongan, Kodim Lamongan, dan Polda Jatim memastikan petugas keamanan sudah menempati pos pengamanan sebagaimana mereka yang sudah ditugaskan. Sehingga kesiapan tugas besok hari, petugas keamanan siap untuk melayani pengamanan dari masyarakat yang akan menentukan hak suaranya mulai pukul 7 besok pagi,” ucap Kapolres Bobby.
Untuk mengamankan TPS di wilayah Lamongan terdapat 7.125 personil gabungan diterjunkan mulai dari Polres Lamongan 670 personel dengan, TNI 430 personel, Satpol PP 250 personel, Linmas 5.715 personel, serta Brimob Polda Jatim sebanyak 60 personel.
“Harapannya kita sama-sama melaksanakan pesta demokrasi, kita harus memahami bahwa berbeda pilihan itu hal yang biasa, paling utama persatuan dan kesatuan khusunya di Lamongan maupun Jawa Timur,” pungkasnya.