Pemerintah Kabupaten Lamongan mengajak 360 mahsiswa Universitas Airlangga (Unair) yang akan melaksanakan belajar bersama komunitas (BBK) 5 di Kecamatan Ngimbang dan Kecamatan Modo untuk mengembangkan potensi desa sesuai dengan keilmuannya.
Ajakan tersebut diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Moh. Nalikan pada apel penerimaan mahasiswa BBK 5 Unair di Halaman Pemkab Lamongan, Selasa (7/1/2025).
“Ini membahagiakan bagi kami, karena salah satu pilar pentahelix adalah akademisi. Karena masyarakat Lamongan yang menguatkan tekatnya untuk kejayaan Lamongan yang berkeadilan dengan dirinya ini tentu banyak yang perlu di support, salah satunya melalui inovais adik-adik mahasiswa,” ucap Nalikan.
Nalikan meyakini, dengan keilmuan dari masing-masing program studi di bangku perkuliahan, menjadi bekal untuk menjawab isu-isu strategis yang ada di desa.
“Kita tamukan desa yang mempunyai potensi saya yakin setiap desa punya potensi dan karakter dan mahasiswa tentunya nanti dapat membawa perubahan pada pemahaman masyarakat khusunya,” ujarnya.
Nalikan menambahkan setidaknya ada 6 (enam) isu stategis pembangunan yang dapat dikembangkan mahasiswa maupun pendamping BBK diantaranya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting; pengembangan ekonomi berbasis pemberdayaan; peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis digitalisasi; peningkatan kualitas layanan dasar (kesehatan dan pendidikan); optimalisasi produktivitas sektor pertanian, perikanan dan peterkan; dan pengembangan wisata desa, pengelolaan bumdes serta pengelolaan lingkungan hidup.
“Ini kaitannya dengan keberlanjutan pengembangan potensi. Karena ini tidak cukup satu bulan tapi bisa lima tahun atau lebih, kita bisa berkolaborasi Pemerintah Kabupaten Lamongan menyediakan apa yang diperlukan, dan yang paling jelas ilmunya atau akademisnya dari Universitas Airlangga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Universitas Airlangga, Profesor Sukardiman mengatakan, sebelum diterjunkan kemasyarakat selama 28 hari mulai 7 Januari sampai 3 Februari, mahasiswa Unair telah diberikan pembekalan serta dilakukan survey untuk mengidentifikasi isu-isu dari setiap desa.
“Kami berharap mahasiswa menjadi katalisator akselerator pembangunan khususnya di desa di Kabupaten Lamongan diberbagai bidang apakah itu di pendidikan, kesehatan, lingkungan atau agroindustri di Lamongan itu bisa ada percepatan dengan kehadiran mahasiswa,” pungkasnya.