Hadapi Industri Digital, Siapkan Generasi Muda

Sebagai negara dengan perekonomiannya yang terus tumbuh, Indonesia diperkirakan pada tahun 2045 akan menempati posisi ke-4 sebagai negara kekuatan ekonomi dunia. Tentu hal tersebut dapat terrealisasi dengan bekerja keras.

Saat ini memasuki era revolusi industri 5.0, yang berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi, kapabilitas manusia tidak lagi bergantung pada sumber daya alam, tetapi kepintaran manusianya untuk menumbuhkan ekonomi, sehingga diperlukan generasi-generasi muda sebagai tulang punggung untuk kemajuan Indonesia, hal tersebut disampaikan oleh Mentri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam seminar revolusi industry 5.0, mengkaji ekspansi gerbang digital pemerintahan Jokowi sebagai penyokong ekonomi nasional, pada Sabtu (9/4), di Universitas Islam darul Ulum (Unisda) Lamongan.

Berdasarkan data BPS tahun 2020, 54% penduduk Indonesia merupakan generasi Z (1997-2012) dan milenial (1981-1996) yang dapat disebut dengan generasi muda. Erick mengharapkan generasi muda, mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menyampingkan ego dan menjalin gotong-royong untuk membangun ekosistem yang baik.

“Generasi muda harus terus melakukan perbaikan kapabilitas dengan terus meningkatkan kemampuannya. Industri 5.0 adalah mengenai manusia Indonesia yang bisa siap pakai dalam menghadapi perubahan desrupsi dari pada teknologi,” tutur Erick

Lebih lanjut Erick menuturkan, Indonesia harus mempunyai tenaga kerja yang siap pakai dan melek teknologi. Sumber daya manusia yang siap akan kemajuan teknologi dan kemudiakan diringi dengan perbaikan infrastruktur oleh pemerintah.

“Kita memerlukan 17 juta tenaga yang melek teknologi, kita memerlukan anak muda yang menghadapi tantangan bukan lari, karena tantangan itu harus dihadapi, dan kita perlu anak muda yang tidak mau merasa dirinya pintar,” kata Erick

Kata Erick, BUMN selaku aggregator berkomitmen memmbangun end-to-end digital value chains dengen meluncurkan indico. Kehadiran indico tersebut sebagai aggregator digital dan market access creator local.

“Kita sudah launching yang namanya indico, generasi muda Indonesia yang buat game, yang mau jadi youtuber, yang mau ke fintech, healthtech, edutech, segala sesesuatu yang menggunakan teknologi kita telah menyiapkan aggregatornya,” ujar Erick

Menurut Erick, generasi-generasi muda harus mulai berpihak kepada pembangunan nasionalisme yang tidak buta, untuk menyaingi produk maupun produser asing.

Sejalan dengan apa yang disampaikan mentri BUMN, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam kesempatan yang sama menuturkan, pemerintah Kabupaten Lamongan terus mendorong ekonomi kreatif dan ekonomi inklusif

“Kita menghadirkan ekosistem terhadap iklim ekonomi yang ikunklusif dan ekonomi kreatif, untuk memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada para generasi muda di Kabupaten Lamongan. Di tahun 2022 ini, kami melaunching Megilan interpreneur (Megpreneur) yang kita fasilitasi juga dengan Meghub, yang akan kita bangun segera di Kabupaten Lamongan,” tutur Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan

Lebih lanjut, Pak Yes menyatakan, upaya-upaya tersebut dihadirkan untuk memberikan ruang bagi generasi muda, agar kreativitas maupun jiwa entrepreneurship generasi muda lamongan terus tumbuh. Selain itu pemerintah Kabupaten Lamongan juga terus mendorong digitalisasi dalam pelayanan publik maupun di dalam pelaksanaan pemerintahan.

“Kita juga telah menandatangani MOU dengan salah satu BUMN yang ada di sini dari Telkomsel. Dan mudah-mudahan ini juga akan bisa membantu dan mendorong Kabupaten Lamongan ini menuju era digitalisasi,” kata Pak Yes

Muhammad Nasrullah selaku Rektor Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, menyambut baik kedatangan maupun apa yang menjadi program pemerintah dalam memajukan generasi muda di era revolusi industri 5.0. Lebih lanjut, Nasrul menyampaikan, kesiapan Unisda untuk terus membekali mahasiswanya dengan skill dan kompetensi yang dibutuhkan di masa-masa mendatang.