Berita 03 November 2022
Masyarakat pesisir di
kawasan Pantai Lohgung, Brondong, Lamongan, Rabu (2/11), kembali
menggelar tradisi petik laut setelah sempat vakum selama dua tahun
akibat pandemi COVID-19.
Selain untuk mengenalkan budaya pada
generasi masa depan, tradisi petik laut juga merupakan sebagai bentuk
rasa syukur masyarakat Lohgung kepada Tuhan atas hasil laut yang
melimpah, kemakmuran, dan keselamatan saat melaut.
Berdasarkan
data capaian produksi perikanan, Desa Lohgung menjadi salah satu
penyumbang hasil produksi perikanan dan lumbung pangan nasional.
Pertahun 2021, produksi ikan di Lamongan sebesar 145,89 Ton, dengan
produksi hasil tangkap 83,15 ton. Sedangkan di tahun 2022 hingga
triwulan III angka produksi perikanan tangkap sudah mencapai 54,03 ton.
Hal ini menandakan perikanan di Lamongan setiap tahunnya mengalami trand
positif.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, tak terkecuali para nelayan, salah satunya dengan memberikan
ansuransi kepada nelayan agar terlindungi saat bekerja,"tutur Bupati
Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka acara tersebut
Lebih
lanjut, pada kesempatan tersebut Pak Yes mengajak masyarakat Lohgung
untuk mensyukuri apa yang telah diperoleh dari laut. "Mari kita
mensyukuri apa yang telah didapat dari laut, dengan kita mensyukuri
Insyaallah kita akan mendapatkan kelimpahan rizki," lanjut Pak Yes
Untuk
membangun sinergitas dan keakraban dalam mengangkat nilai-nilai
kebudayaan, tradisi turun-temurun sejak 40 tahun lalu ini, akan bergulir
selama 3 hari, mulai dari doa bersama, pawai perahu ke laut lepas,
pembuangan sesaji, tayuban, dangdutan, hingga sholawatan.
"Kegiatan
ini untuk membangun keakraban dengan mengangkat nilai-nilai kebudayaan,
dan yang terpenting adalah sebagai rasa syukur kami terhadap sang
khalik bahwa kita sudah diberi kenikmatan, diberi rizki, diberi
kemakmuran selama ini," kata Yusuf selaku Ketua Rukun Nelayan