Berita 20 Maret 2023
Mendapat predikat lumbung pangan Nasional keempat di Indonesia dengan produksi padi sebesar 1,1 juta ton, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan dituntut menjadi lokomotif dalam menggerakkan pertanian di Lamongan menjadi lebih berkembang dan berpotensi.
"Sektor andalan di Lamongan adalah pertanian, maka dari itu kita semua harus mampu menjadi lokomotif untuk membawa pertanian lebih berkembang lagi," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan sosialisasi dan pembinaan pejabat dan staf DKPP Kabupaten Lamongan, Senin (20/3) di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan Lt.7.
Memiliki tagline "Ketahanan pangan dan pertanian Lamongan mandiri, tangguh, progresif", DKPP Kabupaten Lamongan memulai merealisasikan kinerja mandiri, tangguh, dan progresif melalui pembinaan seluruh staf agar mampu mewujudkan program prioritas Lumbung Pangan Nasional.
"Karena kita sudah unggul dalam pertanian, jangan sampai DKPP Lamongan tidak berinovasi dalam kinerjanya. Dampingi petani Lamongan agar menjadi petani yang mandiri, tangguh, dan progresif. Contohnya pada fenomena kekurangan pupuk subsidi, DKPP Kabupaten Lamongan harus gencar mensosialisasikan dan mendampingi para petani agar mandiri dalam berinovasi membuat pupuk organik," tegas Pak Yes sapaan krang nomor 1 di Lamongan pada kegiatan yang mengusung tema "Sistem Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel".
Sumber daya manusia yang memadai juga akan mendukung birokrasi menjadi good governance. Karena good governance dapat diartikan sebagai kinerja Pemerintahan memenuhi prasyarat dalam pengelolaan pemerintahan yang baik.
"Good governance bisa diwujudkan melalui sumber daya manusia yang baik. Baik dalam artian mampu melakukan kinerja maksimal pada tugas dan fungsinya dalam mengelola Pemerintahan," tutur Kepala Inspektorat Kabupaten Lamongan A.Farikh saat menjadi narasumber pada kegiatan yang melibatkan 250 staf DKPP Kabupaten Lamongan.