Berita 25 November 2021
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lamongan terus berkomitem memperjuangan nasib guru honorer dan tenaga pendidikan baik kategori maupun non-kategori di bawah naungan Kemendikbudristek dan Kemenag khususnya bagi guru yang berusia di atas 35 tahun untuk menjadi ASN/PPPK.
"PGRI juga akan memberikan masukan yang konstruktif terhadap jalannya pendidikan melalui peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021, yaitu pemberian afirmasi yang berkeadilan," kata Ketua PGRI Lamongan Adi suwito saat membacakan sambutan dari pengurus besar PGRI Pusat dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke-76, Kamis (25/11/2021) di Kantor PGRI Lamongan.
Lebih lanjut, Ia meminta pemerintah dan pemerintah daerah agar menyalurkan bantuan PPG (Program Profesi Guru) tepat waktu dan jumlahnya serta memberikan kesempatan guru untuk meningkan kualitasnya dengan mengikuti sertifikasi berkeadilan sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bagi guru dan tenaga pendidik, PGRI Lamongan bersama Dinas Pendidikan Lamongan mencanangkan program PGRI Peduli. Yang mana salah satu kegiatannya yakni memberikan program pelatihan yang diberikan pada guru honorer dan tenaga pendidikan kategori maupun non-kategori bisa lulus CPNS PPPK 2021.
"Kami bersama Pemerintah Daerah Lamongan, bersama Dinas Pendidikan melaksanakan tahun program 2021 itu dengan PGRI Peduli," katanya.
Sementara itu, Bupati Yuhronur mengajak seluruh guru dan orang tua untuk merenungi kembali peran guru yang tak tergantikan oleh teknologi apapun.
"Bagaimana karakter itu ditularkan, kebaikan-kebaikan, kehangatan itu tidak dapat digantikan dengan sebuah robot. Google bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kita, tapi Google tidak bisa membimbing, menemani, dan memberi kehangatan untuk membentuk kepribadian," katanya saat hadir langsung dalam acara tersebut.
Bupati Yuhronur juga berpesan agar PGRI terus melakukukan program peningkatan kualitas guru.
Foto: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kab. Lamongan