Informasi 27 September 2021
Penggunaan internet tidak lagi terbatas pada remaja dan orang dewasa, bahkan anak-anak juga memiliki hak akses internet. Dalam masa pandemi, pembelajaran dilakukan secara daring sehingga anak-anak tetap belajar dari rumah melalui ponsel dan melibatkan internet di mana jenis informasi dan konten di internet sangat beragam. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk ambil bagian dalam usaha melindungi anak dari konsumsi informasi dan konten yang tidak sesuai usia anak.
Beberapa orang tua bahkan dengan sengaja memberikan berbagai perangkat teknologi terkini agar anak diam dan sibuk bermain internet, sehingga kurang pengawasan dari orangtua. Fenomena tersebut menunjukkan kecakapan literasi digital orangtua masih minim yang mengakibatkan penyalahgunaan internet oleh anak.
Kecakapan literasi digital tentu saja bukan hanya berkaitan dengan keterampilan teknis mengakses internet, namun juga kemampuan dalam memfilter beragam informasi dan hiburan pada internet. Dengan demikian, literasi memiliki makna bukan hanya sebatas proses anak berinteraksi dengan internet, tetapi juga bagaimana interaksi tersebut memiliki kontribusi pada beragam aspek tumbuh kembang anak dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan usia anak.
Literasi juga meliputi peran serta kepedulian orang tua dalam mendampingi anak, terutama yang berusia dini. Interaksi anak dengan internet dan interaksi orang tua dengan anak dalam pendampingan menggunakan internet merupakan suatu proses yang simultan untuk menjalin kedekatan antara orang tua dengan anak. Interaksi ini meliputi peralatan teknologi apa yang sering digunakan anak untuk mengakses internet, situs yang sering diakses, berapa lama waktu dalam mengakses internet, dan dengan cara seperti apa untuk mengakses internet.
Untuk membangun literasi digital keluarga, perlu teori dan praktik yang harus dimengerti orang tua dalam mendampingi anak. Secara teoritis, pentingnya pendampingan orang tua dalam praktik literasi digital di rumah sehingga menjadi agen literasi yang bijak dalam keluarga. Orang tua memberikan argumentasi positif serta mengarahkan batasan informasi yang akan dikonsumsi anak untuk meningkatkan kecakapan literasi digital.
Selanjutnya secara praktis, adalah memadukan pendekatan teoritis maupun praktis pada pola pendampingan orang tua terhadap anak dalam penggunaan internet. Selama ini referensi akademik dan teoritis mengenai literasi digital di Indonesia masih sangat terbatas dan sebagian besar memberikan perhatian pada literasi media. Untuk membantu orang tua dalam mendampingi anak perlu kesadaran serta kepedulian yang harus dibangun sejak awal. Selain dapat menumbuhkan rasa kepedulian orang tua, hal ini dapat bermanfaat bagi guru dalam mendampingi anak-anak di sekolah, interaksi anak dengan internet serta dampak apa saja yang ditimbulkan.
Selengkapnya terkait literasi digital keluarga dapat anda baca di modul Literasi Digital Keluarga yang dapat di unduh melalui pranala https://literasidigital.id/books/literasi-digital-keluarga/.